JENEPONTO - Pagi itu jarum jam menunjukkan sekira pukul 08:15 wita. Masyarakat mulai berdatangan di kantor Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea menanti kehadiran para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jeneponto diacara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada Rabu (01/02/2023).
Dari pantauan media ini sekira jam 09.00 pagi tadi, terlihat mobil Fortuner warna hitam dengan nomor polisi DD 3 G terparkir di depan SMP Neg. 1 Tamalatea bersama rombongan.
Masyarakat yang begitu antusiasmenya menunggu kehadiran para wakil rakyat tersebut. Namun, tampaknya hanya satu orang anggota dewan yang datang, yakni ketua DPRD Jeneponto, H. Arifuddin bersama rombongan dari Kabupaten.
Sorakan masyarakat mulai terdengar dengan lantang menyebut "Mana Anggota Dewan lainnya kok cuma satu orang, " nada mereka.
Wajar saja, Jamal alias Awing ini mengatakan jika dirinya malas menghadiri Musrenbang karena aspirasinya tidak terwakili.
Baca juga:
Kemenag Lantik Pengurus FKPP Bantaeng
|
Apalagi kata Jamal, selama berapa tahun ada musrembang di Kelurahan Bontotangnga ini tidak pernah ada yang terealisasi.
"Musrembang, musrembang, setiap tahun ada musrembang tapi tidak ada buktinya, " teriak Jamal.
Sementara itu, Ketua DPRD Jeneponto Arifuddin menyampaikan bahwa pada 2022 kemarin pihaknya sudah mendistribusikan pokir dibeberapa Desa dan Kelurahan yang ada di Kecamatan Tamalatea ini.
"Dan hari ini apa yang menjadi usulusan kita semua, insyaallah kami akan perjuangkan sebagai hasil pokok-pokok pikiran kami di DPR, " singkat Arifuddin disambut tepuk tangan.
Di tempat yang sama, Kepala Kelurahan Bontotangnga Hj. Fitrawati menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Ketua DPRD Jeneponto beserta rombongan dari Kabupaten yang tidak sempat disebutkan namanya satu persatu atas kehadirannya di Kegiatan musrembang 2023 ini.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Camat Tamalatea, Babinsa, Bhabinkamtibmas, para penggerak Ibu PKK, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, para Kepala Lingkungan dan pemuda Karang Taruna Tamalatea.
Lurah Bontotangnga mempertegas pokok-pokok permasalahan yang terjadi di wilayahnya. Seperti, ketika ada pembangunan yang masuk tanpa koordinasi.
"Yang ingin saya pertegas, tolong klo ada pembangunan yang masuk di wilayah kami mohon dilaporkan supaya kita juga tahu, " tegasnya.
Karena, menurut dia jangan sampai bertabrakan dengan yang sudah diusulkan di rapat musrembang itu kemudian dilaksanakan juga. Sekecil apapun itu pembangunan yang masuk di wilayahnya agar disampaikan kepada Lingkungannya.
"Kami sudah sepakat kepada 9 orang kepala lingkungan saya kalau ada pembangunan yang masuk di Bontotangnga lalu tidak berkoordinasi maka hentikan itu pekerjaannya, " tegas Karaeng Caya sapaannya.
Penulis: Syamsir